Bikin Haru! Anak Penarik Becak Ini Jadi Lulusan Terbaik SMK Farmasi, Ingin Lanjut Kuliah tapi

On 21.28.00 with No comments


tiga gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu menjadi lulusan terbaik pada pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji SMK Yayasan Pendidikan Jurusan Farmasi Sumatera Utara (YPSU) di Deli Room Hotel Danau Toba, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (24/5/2017).
Adalah Desy Pasaribu (18), Putri Penarik Becak Bermotor (Parbetor) tampil sederhana saat namanya dipanggil ke podium.
Dari 120 lulusan, dia dinobatkan menjadi lulusan terbaik peringkat satu dengan nilai 2.484.
Sedangkan Aura Selvira menjadi peringkat 2 dengan nilai 2.474. Serta, Dika Nurhafihza memperoleh nilai 2.435 menempati posisi peringkat tiga.
Desy menceritakan, dia akan tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meskipun ayahnya hanya seorang Parbetor.
"Kemiskinan bukanlah satu kecacatan. Aku tetap yakin, sepanjang berusaha pasti ada jalan,"ujarnya, lalu tersenyum.
Sehari-hari, katanya, dia hanya memanfaatkan waktu belajar yang baik di rumah dan sekolah, walaupun berhasil menjadi lukusan terbaik seperti sekarang. Tidak ada les tambahan, seperti siswa-siswi sederajat pada umumnya di perkotaan.
"Awalnya, pengin juga sih bang ikut les tambahan kayak orang-orang. Tetapi, bapakku gak banyak uangnya. Yang bisa kulakukan, cuma manfaatkan waktu bagus-baguslah. Tapi ternyata bisa juga juara. Aku pun bersyukur," ujar perempuan bercita-cita dokter ini.
Menurut Desy, untuk bisa berprestasi, pelajar itu sebaiknya tidak membenci atau bahkan menghindari satu mata oelaharan tertentu. Apalagi sampai benci pada gurunya.
"Jangan pernah tidak menyukai bidang studi. Termasuk gurunya. Kalau udah gitu kan rugi sendiri," tambahnya.
Sedangkan, Aura Selvira putri (16) putri seorang wiraswasta ekonomi paspasan menceritakan kiatnya agar dapat berprestasi, selalu berupaya menyadari tugasnya sebagai apa.
"Harus tahu pirioritas siswa itu apa. Tetapi motivasinya besar karena orang tua menyekolahkan aku jauh-jauh ke Kota. Jadi aku harus tanggung jawab bang," ujar perempuan asal stabat ini.
Aura tiga bersaudara ini mengaku, bercita-cita menjadi Teknisi Kimia.
"Masih pengen lanjut. Sama sekali tak ada jam tambahan untuk les, gak ada uang," paparnya.
Ayah Desy, J Pasaribu, mengaku masih kewalahan dengan kelanjutan nasib pendidikaan anaknya, meskipun berprestasi saat ini.
"Gimanalah, narik becak kadang enggak tentu penghasilan. Uang wisudanya pun kami masih nunggak," keluhnya.
Pria yang sehari-hari menarik Betor ini berharap, ada bantuan kepada anak-anak berprestasi dari perguruan tinggi.
"Mungkin, tahun ini anakku kerja dululah. Kalau udah ada uangnya, baru lanjut kuliah," ungkapnya.(*)
sumber : tribun medan
loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »