MEDAN - Memasuki hari kedua pelaksanaan
penukaran uang pecahan kecil (UPK) di Lapangan Benteng Medan, Selasa
(14/6), masyarakat mulai ramai menukarkan uang.
Meski belum ada data resmi yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI)
Perwakilan Sumut, namun jumlah warga yang datang terlihat lebih ramai
dibanding sehari sebelumnya. Kepala Divisi Sistem Pembayaran Bank
Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soedibyo, optimistis jumlah masyarakat
yang menukarkan uang akan terus bertambah seiring semakin tersebarnya
informasi mengenai lokasi baru loket penukaran.
Kemarin, ada empat bank ditambah BI yang melayani masyarakat. Meski
tidak sampai menimbulkan antrean panjang namun jumlah masyarakat sudah
lebih banyak dibandingkan pelaksanaan hari pertama. “Pada hari-hari
berikutnya nanti akan semakin ramai. Sebab, uang pecahan baru ini
dibutuhkan masyarakat jelang Lebaran,” ujarnya.
Mengenai uang pecahan yang diminati, Soedibyo mengatakan akan sama
dengan tahun lalu, yaitu pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. BI akan
menyediakan UPK dengan nominal tersebut per blok. Nominal yang dapat
ditukarkan maksimal Rp3,7 juta per hari per orang. Setiap penukar harus
menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk menghindari terjadinya
penukaran yang berulang dalam sehari.
Yaya, salah seorang warga yang melakukan penukaran kemarin
mengatakan, sengaja memilih menukar pecahan Rp10.000 dan Rp20.000 untuk
memudahkannya jika ingin memberi dalam jumlah kecil atau besar kepada
keponakannya pada Lebaran nanti. Hal senada dikatakan Tami yang datang
menukar uang pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. “Kalau memberi pecahan
Rp5.000 kan bisa agak banyak di dalam amplop nanti,” tandasnya.
Sumber: Okezone.com
MEDAN - Memasuki hari kedua pelaksanaan
penukaran uang pecahan kecil (UPK) di Lapangan Benteng Medan, Selasa
(14/6), masyarakat mulai ramai menukarkan uang.
Meski belum ada data resmi yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, namun jumlah warga yang datang terlihat lebih ramai dibanding sehari sebelumnya. Kepala Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soedibyo, optimistis jumlah masyarakat yang menukarkan uang akan terus bertambah seiring semakin tersebarnya informasi mengenai lokasi baru loket penukaran.
Kemarin, ada empat bank ditambah BI yang melayani masyarakat. Meski tidak sampai menimbulkan antrean panjang namun jumlah masyarakat sudah lebih banyak dibandingkan pelaksanaan hari pertama. “Pada hari-hari berikutnya nanti akan semakin ramai. Sebab, uang pecahan baru ini dibutuhkan masyarakat jelang Lebaran,” ujarnya.
Mengenai uang pecahan yang diminati, Soedibyo mengatakan akan sama dengan tahun lalu, yaitu pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. BI akan menyediakan UPK dengan nominal tersebut per blok. Nominal yang dapat ditukarkan maksimal Rp3,7 juta per hari per orang. Setiap penukar harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk menghindari terjadinya penukaran yang berulang dalam sehari.
Yaya, salah seorang warga yang melakukan penukaran kemarin mengatakan, sengaja memilih menukar pecahan Rp10.000 dan Rp20.000 untuk memudahkannya jika ingin memberi dalam jumlah kecil atau besar kepada keponakannya pada Lebaran nanti. Hal senada dikatakan Tami yang datang menukar uang pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. “Kalau memberi pecahan Rp5.000 kan bisa agak banyak di dalam amplop nanti,” tandasnya.
Meski belum ada data resmi yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, namun jumlah warga yang datang terlihat lebih ramai dibanding sehari sebelumnya. Kepala Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Soedibyo, optimistis jumlah masyarakat yang menukarkan uang akan terus bertambah seiring semakin tersebarnya informasi mengenai lokasi baru loket penukaran.
Kemarin, ada empat bank ditambah BI yang melayani masyarakat. Meski tidak sampai menimbulkan antrean panjang namun jumlah masyarakat sudah lebih banyak dibandingkan pelaksanaan hari pertama. “Pada hari-hari berikutnya nanti akan semakin ramai. Sebab, uang pecahan baru ini dibutuhkan masyarakat jelang Lebaran,” ujarnya.
Mengenai uang pecahan yang diminati, Soedibyo mengatakan akan sama dengan tahun lalu, yaitu pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. BI akan menyediakan UPK dengan nominal tersebut per blok. Nominal yang dapat ditukarkan maksimal Rp3,7 juta per hari per orang. Setiap penukar harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk menghindari terjadinya penukaran yang berulang dalam sehari.
Yaya, salah seorang warga yang melakukan penukaran kemarin mengatakan, sengaja memilih menukar pecahan Rp10.000 dan Rp20.000 untuk memudahkannya jika ingin memberi dalam jumlah kecil atau besar kepada keponakannya pada Lebaran nanti. Hal senada dikatakan Tami yang datang menukar uang pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. “Kalau memberi pecahan Rp5.000 kan bisa agak banyak di dalam amplop nanti,” tandasnya.