Perkembangan
motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan
tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis
atau kematangan fisik anak, Contohnya kemampuan duduk, menendang,
berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Sedangkan
motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau
sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.
Setiap
anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan
untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin
banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin
diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi
bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan,
penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha yang
dilakukan si kecil.
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik yaitu:
1. Faktor Genetik
Individu
yang mempunyai beberapa faktor keturunan yang dapat menunjang
perkembangan motorik misalnya otot kuat, syaraf baik, cerdas,
menyebabkan perkembangan motorik aindividu tersebut menjadi baik dan
cepat.
2. Faktor Kesehatan pada Periode Pranatal
Janin
yang selama dalam kandungan dalam keadaan sehat, tidak keracunan, tidak
kekurangan gizi, tidak kekurangan vitamin, dapat membantu memperlancar
perkambangan motorik anak.
3. Faktor Kesulitan dalam Kelahiran
Anak
yang mengalami kesulitan dalam kelahiran, misalnya dalam perjalanan
kelahiran, kelahiran dengan bantuan alat (vakum, tang) sehingga anak
mengalami kerusakan otak, akan memperlambat perkembangan motorik anak.
4. Faktor Kesehatan dan Gizi
Kesehatan
dan gizi yang baik pada awal kehidupan pasca lahir akan mempercepat
semua bagian tubuh, akan memprecepat perkembangan motorik.
5. Rangsangan
Adanya rangsangan, bimbingan dan kesempatan anak untuk menggerakan semua bagian tubuh, akan mempercepat perkembangan motorik.
6. Perlindungan
Perlindungan
yang berlebihan sehingga anak tidak ada waktu untuk bergerak, misalnya
anak hanya digendong terus, ingin naik tangga tidak boleh, akan
menghambat perkembangan motorik anak.
7. Prematur
Kelahiran sebelum masanya disebut prematur, biasanya memperlambat perkembangan motorik.
8. Kelainan
Individu
yang mengalami kelainan, baik fisik maupun psikis, sosial, mental,
biasasanya mengalami kehambatan perkembangan motorik.
9. Kebubayaan
Peraturan
daerah setempat dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Misalnya
ada daerah yang tidak mengizinkan anak putri naik sepeda, maka tidak
akan diberi pelajaran naik sepeda roda tiga.
Berkembangnya
motorik pada anak di tentukan dari beberapa prinsip yang di kemukakan
oleh Sri Rumini dan Siti Sundari (2004:19-21) ada lima prinsip
perkembangan motorik pada bayi yang baru lahir sampai usia dua tahun
yang telah dilakukan dari sejumlah studi longitudinal, yaitu:
a. Perkembangan
motorik tergantung pada kematangan syaraf, contohnya gerakan-gerakan
bayi yang baru lahir bersifat gerakan refleks. Ini karena kemasakan
pusat syaraf yang lebih rendah dari pada otak, yang bertempat dalam urat
syaraf tulang belakang yang mempengaruhi gerakan refleks pada waktu
lahir berkembang lebih baik dari pada pusat syaraf yang terdapat didalam
otak.
b. Belajar
keterampiln motorik tidak terjadi sebelum anak matang untuk suatu
perkembangan. Misalnya belajar berjalan pada anak akan sia-sia kalau
syaraf dan otot untuk berjalan belum masak. Bahkan kalau dipaksakan akan
memberi pengaruh negatif pada anak.
c. Perkembangan
motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan. Dalam hal ini, urutan
perkembangan motorik sesuai dengan hukum Cephalocaudal dan hukum
Proximodistal. Hukum Cephalocaudal menetapkan bahwa perkembangan motorik
menyebar keseluruh tubuh mulai dari kepala menuju ujung kaki. Contohnya
dapat terlihat bahwa bayi mula-mula dapat menggerakan bagian kepala
dari pada bagian kaki. Bayi sudah dapat mengangkat kepala sampai 45%
tetapi kaki belum mampu untuk berdiri.
Hukum
Proximodistal menerangkan bahwa perkembangan motorik dari titik poros
tengah tubuh menuju ke anggota-anggota tubuh. Contohnya tampak waktu
bayi menjangkau benda. Untuk menjangkau benda, bayi menggunakan bahu
sebelum dapat menggunakan siku, pergelangan tangan, dan jari-jari
tangan. Perkembangan berikutnya bayi dapat meraih benda dengan sikunya,
dan berkembang lagi sehingga dapat meraih dengan telapak tangannya,
akhirnya dapat mejumput benda dengan ibu jari dan telunjuknya.
Dari
contoh ini tampak bahwa motorik kasar berkembang terlebih dahulu,
selanjutnya diikuti perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik
kasar dibantu oleh otot-otot kasar, misalnya otot bahu, otot pergelangan
tangan. Sedanghan perkembangan motorik halus dibantu oleh otot-otot
halus, misalnya otot-otot yang terdapat pada jari-jari tangan, jari-jari
kaki, bibir, dan sebagainya.
d. Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik.
Karena
perkembangan motorik dapat diramalkan, maka dapat diketahui umur berapa
awal suatu perkembangan dimulai. Berdasarkan umur rata-rata suatu awal
perkembangan motorik, dimungkinkan untuk menentukan norma bentuk
kegiatan motorik lainnya. Norma tersebut dapat digunakan untuk petunjuk
atau untuk menilai normal tidaknya perkembangan anak.
e. Perbedaan individu dalam laju perkembangan motorik.
Walaupun
tahap-tahap perkembangan motorik anak mempunyai urutan tetap, tetapi
ada variasi mengenai kapan suatu perkembangan motorik dilakukan anak.
Misalnya ada anak yang sudah dapat duduk dengan dibantu dan kepala tegak
pada umur setengah bulan, tetapi anak lain baru bias melaksanakan
kegiatan tersebut pada umur tiga bulan. Contoh lain ada anak yang dapat
duduk tanpa batuan pada umur enam setengah bulan, tetapi anak lain baru
dapat melaksakan kegiatan pada umur sepuluh bulan.
Perkembangan motorik halus berdasarkan tahapan usia (0-2 tahun), adalah:
a. Dari lahir sampai 3 bulan:
· Belajar mengangkat kepala
· Belajar mengikuti objek dengan matanya
· Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
· Bereaksi terhadap suara/bunyi
· Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
· Menahan barang yang dipegangnya
· Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. Dari 3 sampai 6 bulan:
· Mengangkat kepala sampai 90° dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
· Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
· Menaruh benda-benda dimulutnya
· Berusaha memperluas lapangan pandangan
· Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
· Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Dari 6 sampai 9 bulan:
· Dapat duduk tanpa dibantu
· Dapat tengkurep dan berbalik sendiri
· Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang\
· Memindahkan benda dari 1 tangan ketangan yang lain
· Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
· Bergembembira dengan melempar benda-benda
· Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
· Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain
· Mulai berpartisipasi dalam permainan, tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
d. Dari 9 sampai 12 bulan:
· Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
· Dapat berjalan dengan dituntun
· Menirukan suara
· Mengulang bunyi yang didengarnya
· Belajar menyatakan satu atau dua kata
· Mengerti perintah sederhana atau larangan
· Memperlihatkan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin melihat
semuanya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda kemulutnya
· Berpartisipasi dalam permainan
e. Dari 12 sampai 18 bulan:
· Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
· Menyusun 2-1 kotak
· Dapat mengatakan 5-10 kata
· Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
f. Dari 18 sampai 24 bulan:
· Naik turun tangga
· Menyusun 6 kotak
· Menunjuk mata dan hidungnya
· Menyusun 2 kata
· Belajar makan sendiri
· Menggambar garis di kertas atau pasir
· Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
· Menaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
· Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka.